Back

USD/IDR Masih Menguat, Rupiah Terpuruk di 16.370, Tunggu Keputusan Suku Bunga BI dan Risalah Rapat FOMC

  • USD/IDR terus menguat hingga ke 16.370-an pada perdagangan siang hari di sesi Asia.
  • Bank Indonesia diharapkan akan mempertahankan suku bunga Acuan di 5,75% pada bulan Februari.
  • Pemotongan lebih lanjut suku bunga The Fed pada 2025 masih belum pasti, pedagang tunggu risalah rapat FOMC.

Pasangan mata uang USD/IDR melanjutkan pemulihannya, menyeret Rupiah Indonesia (IDR) lebih lemah lagi ke 16.370 terhadap Dolar AS (USD), di sesi Asia pada hari Rabu ini, setelah kemarin pasangan mata uang USD/IDR ditutup di 16.329. Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak kinerja Dolar AS terhadap enam mata uang utama lainnya, sedang diperdagangkan di sekitar 107,00, setelah ancaman tarif dari Presiden AS, Donald Trump dan pernyataan yang agresif dari para pejabat Federal Reserve (The Fed). 

Bank Indonesia (BI) akan merilis suku bunga kebijakan hari Rabu ini, sekitar pukul 14:30 WIB. Bank sentral ini diharapkan masih akan mempertahankan suku bunga acuan di tingkat 5,75%, Deposit Facility Rate di 5% dan Lending Facility Rate di 6.5%. Menurut beberapa ekonom yang disurvei oleh Reuters, BI akan fokus pada stabilitas nilai Rupiah di tengah kekhawatiran terhadap perlambatan. Hambatan global telah menghambat BI untuk menurunkan suku bunga tahun ini.

Setelah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin secara mengejutkan pada pertemuan bulan Januari 2025, para ekonom mengantisipasi bahwa BI tidak akan melanjutkan penurunan suku bunga di tanggal 19 Februari dan bulan-bulan berikutnya. 75% ekonom, atau 26 dari 35 responden yang disurvei oleh Reuters selama 10-17 Februari, memprakirakan Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan pada 5,75%.

Sementara itu, risalah rapat FOMC akan dicermati di perdagangan sesi Amerika untuk untuk mendapatkan petunjuk baru terkait jalur penurunan suku bunga The Fed di masa mendatang. Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa kemungkinan pemotongan suku bunga lebih lanjut pada 2025 masih belum pasti, meskipun ada tanda-tanda positif dalam perekonomian AS. Sementara itu, Presiden The Fed Philadelphia, Patrick Harker, menekankan pentingnya mempertahankan kebijakan suku bunga yang stabil dan mencatat bahwa inflasi masih tinggi dan persisten dalam beberapa bulan terakhir.

Selain dua acara penting yang disebutkan di atas, pergerakan Rupiah Indonesia juga akan dipengaruhi oleh beberapa faktor global seperti tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan aksi balasan dari negara-negara lain yang bisa menimbulkan gejolak perang dagang lebih lanjut. 

Menurut Bloomberg, Presiden Amerika Serikat itu telah mengumumkan rencana terbarunya untuk memberlakukan tarif sekitar 25% pada impor mobil, serta menaikkan bea masuk untuk chip semikonduktor dan obat-obatan. Pengumuman resmi terkait hal ini akan disampaikan pada tanggal 2 April.
 

IHK Inggris Diprakirakan Akan Memulih Tajam pada Bulan Januari, Menantang Jalur Penurunan Suku Bunga BoE

Data Indeks Harga Konsumen (IHK) berdampak tinggi dari Inggris untuk bulan Januari akan dipublikasikan oleh Kantor Statistik Nasional (ONS) pada hari Rabu pukul 07:00 GMT (14:00 WIB).
อ่านเพิ่มเติม Previous

GBP/USD Bertahan di Atas 1,2600 Menjelang Data IHK Inggris

GBP/USD tetap teguh setelah kerugian di sesi sebelumnya, diperdagangkan di sekitar 1,2610 selama sesi Asia pada hari Rabu
อ่านเพิ่มเติม Next