Back

Harga Batu Bara Newcastle Bangkit dari Terendah, HBA Periode Pertama Mei 2025 di USD 121,15/Ton

  • Harga batubara Newcastle naik tipis 0,51% ke $98/ton, namun masih turun 32,59% secara tahunan.
  • HBA Mei 2025 ditetapkan ESDM sebesar USD 121,15/ton, menjadi acuan untuk batu bara >6.000 kcal/kg GAR.
  • PT Bukit Asam kaji investasi $3,1 miliar untuk proyek gas sintetis dari batu bara rendah kalori, kerja sama dengan PGN dan calon mitra teknologi.

Harga kontrak berjangka batu bara Newcastle mengalami kenaikan tipis sebesar 0,51% pada Jumat pekan lalu, mencapai level $98 per ton. Kenaikan ini menjadi sinyal pemulihan setelah menyentuh titik terendah dalam empat tahun di angka $93,7 per ton. Meski demikian, secara bulanan harga batu bara masih turun 0,41%, dan secara tahunan mencatatkan penurunan tajam sebesar 32,59%, menandakan tren negatif dalam jangka panjang.

Di sisi lain, Harga Batu Bara Acuan (HBA) yang ditetapkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk periode pertama Mei 2025 berada di USD 121,15/ton, sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No.169.K/MB.01/MEM.B/2025.

Penetapan Harga Batu Bara Acuan (HBA) periode pertama Mei 2025 digunakan sebagai dasar perhitungan Harga Patokan Batu Bara (HPB) untuk batu bara berkalori di atas 6.000 kcal/kg GAR. Nilai HBA dihitung sebagai rata-rata tertimbang harga jual batu bara di titik serah FOB Vessel, dengan spesifikasi setara 6.100-6.500 kcal/kg GAR, berdasarkan data transaksi dalam rentang waktu tertentu. 

Terdapat empat jenis HBA berdasarkan kalori, yakni HBA (6.322 kcal/kg), HBA I (5.300 kcal/kg), HBA II (4.100 kcal/kg), dan HBA III (3.400 kcal/kg). Perhitungan HPB selanjutnya mempertimbangkan kualitas batu bara, termasuk nilai kalor, kadar air, sulfur, dan abu.

Seiring dengan dinamika harga dan cadangan batu bara nasional yang mencapai sekitar 2,93 miliar ton pada 2024, PT Bukit Asam (PTBA), perusahaan tambang batu bara milik negara, tengah mengkaji investasi senilai $3,1 miliar untuk membangun pabrik konversi batu bara menjadi gas alam sintetis. Proyek ini dirancang untuk mengubah 8,4 juta ton batu bara berkalori rendah menjadi 240 miliar BTU gas sintetis per hari, sebagai bagian dari upaya hilirisasi dan peningkatan nilai tambah sumber daya alam dalam negeri.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menjelaskan bahwa sebagian besar cadangan batu bara berkalori rendah milik perusahaan sangat cocok untuk dikonversi menjadi gas sintetis. PTBA berencana bekerja sama dengan Perusahaan Gas Negara (PGN) dan penyedia teknologi dalam proyek ini, meskipun nama mitra teknologi belum diungkapkan. Saat ini, studi kelayakan sedang berlangsung, termasuk analisis daya saing harga gas sintetis dibandingkan LNG impor.

Sebelumnya, PTBA sempat bermitra dengan perusahaan Amerika Serikat, Air Products, untuk proyek serupa yang berfokus pada produksi dimetil eter. Namun, Air Products mundur pada tahun 2023. Kini, PTBA tengah menjajaki kerja sama baru dengan sejumlah perusahaan asal Tiongkok sebagai calon mitra pengganti.
 

Pound Sterling Naik Tipis Terhadap Dolar AS di Pekan Kebijakan Moneter Fed-BoE

Pound Sterling (GBP) naik mendekati 1,3285 terhadap Dolar AS (USD) selama perdagangan sesi Eropa pada hari Senin, rebound dari terendah baru mingguan di sekitar 1,3260 sebelumnya pada hari itu
อ่านเพิ่มเติม Previous

WTI pulih dari kerugian awal, percepatan produksi Minyak masih menjadi perhatian

West Texas Intermediate (WTI), kontrak berjangka di NYMEX, memulihkan sebagian besar kerugian awal dan rebound dari terendah dalam perdagangan harian di $55,14 ke dekat $57,30 selama perdagangan sesi Eropa pada hari Senin
อ่านเพิ่มเติม Next