Back
29 Mar 2016
Saham Asia Berjuang Untuk Temukan Pijakan Setelah Libur Paskah
FXStreet - Dengan likuiditas kembali ke pasar setelah empat hari libur Paskah, saham pada indeks Asia berbelok ke wilayah negatif setelah goyah Selasa pagi, dengan saham Australia memimpin penurunan saham Asia.
Saham Asia jatuh untuk pertama kalinya dalam 3 hari
Indeks bechmark Jepang, Nikkei 225 turun -0,23% dan berhasil mendapatkan kembali 17k di tengah nada bearish yang didorong oleh penurunan curam yang terlihat dalam saham perawatan kesehatan/farmasi serta saham keuangan. Ketika pasar Jepang menuju akhir tahun fiskal, lebih dari dua pertiga perusahaan-perusahaan pada indeks diperdagangkan tanpa hak untuk dividen berikutnya.
Sementara rally yen terhadap dolar semalam juga menekan saham eksportir dan akhirnya menyeret indeks lebih rendah. Lebih dari itu, rilis makro dari Jepang sebelumnya hari ini bervariasi, lebih lanjut menambahkan sentimen lemah di seputar saham Jepang. Belanja rumah tangga Jepang berdetak lebih tinggi pada bulan Februari, sementara volume ritel naik lebih kecil dari perkiraan dan tingkat pengangguran juga mengecewakan pasar.
Bursa Australia berkinerja lemah dan menjaga penurunan besar, mengirim indeks ASX 200 turun -0,80% ke 5.043. Sell-off di ekuitas Australia dapat dikaitkan dengan penurunan saham-saham sektor perbankan, sedangkan kenaikan dalam saham pertambangan emas membantu meredam sisi negatifnya. Pemulihan semalam dalam harga emas dari $1207 ke atas $1220 agak mendukung sentimen.
Sementara indeks China terus goyah, dengan indeks benchmark Shanghai Composite turun -0,46%, CSI300 Shenzhen juga turun -0,10%, sedangkan A50 China berdetak 0,40% lebih tinggi. Bursa di Hong Kong kembali dibuka setelah liburan Paskah, dengan Hang Seng sebagian besar diperdagangkan bisu di sekitar 20.350.
Saham Asia jatuh untuk pertama kalinya dalam 3 hari
Indeks bechmark Jepang, Nikkei 225 turun -0,23% dan berhasil mendapatkan kembali 17k di tengah nada bearish yang didorong oleh penurunan curam yang terlihat dalam saham perawatan kesehatan/farmasi serta saham keuangan. Ketika pasar Jepang menuju akhir tahun fiskal, lebih dari dua pertiga perusahaan-perusahaan pada indeks diperdagangkan tanpa hak untuk dividen berikutnya.
Sementara rally yen terhadap dolar semalam juga menekan saham eksportir dan akhirnya menyeret indeks lebih rendah. Lebih dari itu, rilis makro dari Jepang sebelumnya hari ini bervariasi, lebih lanjut menambahkan sentimen lemah di seputar saham Jepang. Belanja rumah tangga Jepang berdetak lebih tinggi pada bulan Februari, sementara volume ritel naik lebih kecil dari perkiraan dan tingkat pengangguran juga mengecewakan pasar.
Bursa Australia berkinerja lemah dan menjaga penurunan besar, mengirim indeks ASX 200 turun -0,80% ke 5.043. Sell-off di ekuitas Australia dapat dikaitkan dengan penurunan saham-saham sektor perbankan, sedangkan kenaikan dalam saham pertambangan emas membantu meredam sisi negatifnya. Pemulihan semalam dalam harga emas dari $1207 ke atas $1220 agak mendukung sentimen.
Sementara indeks China terus goyah, dengan indeks benchmark Shanghai Composite turun -0,46%, CSI300 Shenzhen juga turun -0,10%, sedangkan A50 China berdetak 0,40% lebih tinggi. Bursa di Hong Kong kembali dibuka setelah liburan Paskah, dengan Hang Seng sebagian besar diperdagangkan bisu di sekitar 20.350.