SEK: Lebih Banyak Rasa Sakit Di Depan? – Deutsche Bank

Menurut Robin Winkler, analis di Deutsche Bank, stimulus fiskal di Eropa juga akan membantu Swedia, tetapi mereka khawatir itu akan terlambat karena Swedia satu-satunya ekonomi maju yang sudah melihat penurunan yang jelas di pasar tenaga kerjanya.

Kutipan Utama

“Kesenjangan pengangguran dengan Zona Euro - pendorong paling dapat diandalkan EUR/SEK pasca krisis - bersiap untuk berubah positif untuk pertama kalinya. Lonjakan ini lebih dari kebetulan statistik; berbagai indikator pasar tenaga kerja seperti lowongan dan niat perusahaan untuk merekrut semakin memburuk pada tingkat resesi. Dengan latar belakang ini, sangat mengejutkan Riksbank sekarang merupakan satu-satunya bank sentral di dunia yang berencana untuk menaikkan suku bunga musim dingin ini.”

“Bagaimanapun, kurva Philips Swedia yang sepenuhnya utuh mengindikasikan bahwa tingkat pengangguran di atas 7% jauh dari konsisten dengan target inflasi 2%. Ekspektasi inflasi juga turun lagi menjelang babak perundingan upah yang penting. Karena itu kami menganggap kenaikan suku bunga musim dingin ini tidak realistis dan mengharapkan dewan mengalah tidak lama, meskipun risikonya adalah poros terjadi hingga akhir Desember.”

“Sementara itu, Krone Norwegia cenderung diperdagangkan dengan simpati dekat dengan krona untuk sisa tahun ini. Siklus kenaikan suku bunga Norges yang sendiri telah berakhir dengan tindak lanjut yang mengecewakan di Krone, meskipun hampir menjadikannya pelompat tertinggi di G10. Karena Norges selesai, tidak ada katalis yang jelas."

“Risiko-risiko positif harga minyak sebagian besar berasal dari guncangan pasokan negatif, dan aksi harga baru-baru ini mengindikasikan bahwa guncangan pasokan tidak membantu krone yang semakin sensitif terhadap risiko. Terakhir, jika Swedia ingin melihat turbulensi yang lebih besar dalam beberapa bulan mendatang, kekhawatiran atas utang rumah tangga dan konsumsi bisa mulai meluas ke Norwegia lagi, mirip dengan akhir 2017.”