Back

Imbal Hasil Alami Penurunan Terbesar dalam Sepekan, Kontrak Berjangka S&P 500 Juga Turun di Tengah Sentimen Risk-off

  • Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun melanjutkan pullback hari Rabu dari puncak bulanan.
  • Kontrak Berjangka S&P 500dan, saham Asia-Pasifik juga turun.
  • Masalah virus meningkat di tengah kekhawatiran varian baru yang menyebar lebih cepat dan tahan terhadap vaksin.
  • Kekhawatiran atas kenaikan suku bunga The Fed dan sejumlah berita utama Tiongkok serta pembaruan COVID dapat menghibur para pedagang selama hari perdagangan yang pendek untuk mengakhiri pekan ini.

Setelah menyaksikan perdagangan yang lesu karena adanya libur Hari Thanksgiving, sentimen pasar memburuk selama Jumat pagi ini, yang melemahkan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan saham berjangka baru-baru ini.

Dengan itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun 5,5 basis poin (bp) ke 1,589%, yang melanjutkan pullback hari Rabu dari puncak bulanan. Selain itu yang menggambarkan penghindaran risiko adalah angka suram Kontrak Berjangka S&P 500, -0,40% dalam intraday, begitu pula dengan saham Asia-Pasifik.

Sementara memudarkan pergerakan kuat yang di dorong oleh The Fed ke tertinggi bulanan, imbal hasil Treasury tampaknya akan takut terhadap berita utama terbaru terkait COVID-19 yang mendorong pasar bergegas mengambil aset safe haven. Yang juga menantang imbal hasil ini bisa jadi adalah kurangnya arahan setelah data AS yang beragam pada hari Rabu dan IMP yang lemah.

Polandia, Jerman, dan Prancis berusaha keras untuk mempertahankan keinginannya agar "tidak ada lockdown nasional" sementara sejumlah laporan terkait varian virus yang menyebar lebih cepat memperburuk sentimen risk-off. Juga ada kabar yang tersiar bahwa versi virus Corona yang baru ditemukan, dengan nama resmi B.1.1.529, terkait dengan Afrika Selatan dan kebal terhadap vaksin.

Selain masalah COVID-19 dan kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga acuan pada waktu yang salah dan perselisihan Tiongkok-Amerika juga membebani sentimen pasar di tengah agenda kalender yang sepi. Ketegangan AS-Tiongkok secara bertahap meningkat setelah pertemuan virtual antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Sementara ketidakmampuan Tiongkok untuk melakukan persyaratan kesepakatan fase satu memicu kekhawatiran awal akan adanya putaran lain pertikaian AS-Tiongkok, masalah yang berkaitan dengan Vietnam dan Taiwan baru-baru ini semakin memperburuk hal tersebut. AS mengundang Taiwan ke salah satu acara negaranya dan tetap menggerakkan kapal perangnya di perairan yang bermasalah itu di sekitar negara Asia, yang pada gilirannya mengisyaratkan kegelisahan politik dengan Beijing.

Selain itu, perusahaan-perusahaan Tiongkok yang sedang bergulat seperti Evergrande dan Kaisa juga menantang selera risiko.

Ke depan, kurangnya sejumlah data/acara utama dapat mendorong para pedagang untuk meneruskan sentiment risk-off terbaru di tengah kekhawatiran atas virus. Yang juga penting adalah berita utama yang berkaitan dengan hubungan AS-Tiongkok dan langkah The Fed. Perlu dicatat bahwa pasar AS akan ditutup lebih awal pada hari Jumat ini.

Penetapan Kurs Tengah USD/CNY: 6,3936 Versus Penetapan Sebelumnya 6,3980

Dalam perdagangan terbaru hari ini, Bank Rakyat Tiongkok (People’s Bank of China/PBOC) menetapkan kurs tengah yuan (CNY) di 6,3936 versus penetapan se
อ่านเพิ่มเติม Previous

Analisis Harga AUD/NZD: Pembeli dapat Disangkal karena AUD/USD Menembus Terendah Harian

AUD/NZD telah mencoba untuk bergerak lebih rendah dan AUD/USD terus melemah sebagai berikut: Pergerakannya kuat dan tampaknya tidak ada katalis mes
อ่านเพิ่มเติม Next