GBP/JPY Pangkas Penurunan Intraday, Temukan Support yang Layak di Depan 156,00
- GBP/JPY mengalami aksi jual agresif pada hari Kamis dan bergerak lebih jauh dari tertinggi multi-bulan.
- Dorongan risk-off menguntungkan safe-haven JPY dan dipandang sebagai faktor utama yang memberikan tekanan.
- USD yang lebih kuat membebani pound Inggris dan lebih jauh berkontribusi pada bias jual intraday.
Pasangan GBP/JPY mempertahankan nada penawaran jual beratnya sepanjang paruh pertama sesi Eropa, meskipun telah pulih beberapa pip dari terendah harian dan terakhir terlihat diperdagangkan di sekitar area 156,60-65.
Pasangan mata uang ini memperpanjang penurunan hari sebelumnya dari area 157,75, atau level tertinggi sejak 26 Oktober dan mengalami aksi jual agresif pada hari Kamis di tengah dorongan risk-off. Investor berbalik ke mode penghindaran risiko pada hari Rabu sebagai reaksi terhadap risalah pertemuan FOMC yang secara mengejutkan hawkish. Itu, bersama dengan kekhawatiran terhadap penyebaran cepat varian Omicron membebani sentimen investor, menguntungkan safe-haven yen Jepang dan memberikan tekanan pada pasangan GBP/JPY.
Sementara itu, perubahan besar dalam prospek kebijakan The Fed terus bertindak sebagai pendorong untuk dolar AS dan membebani pound Inggris. Itu dilihat sebagai faktor lain yang mendorong beberapa pembatalan beli di sekitar pasangan GBP/JPY di tengah kenaikan berkelanjutan dalam kasus baru COVID-19 di Inggris. Namun demikian, harapan bahwa wabah Omicron tidak akan menggagalkan ekonomi Inggris dan meningkatnya taruhan pada pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh Bank of England membantu sterling membatasi penurunan yang lebih dalam.
Di sisi data ekonomi, IMP Jasa Inggris final di 53,6 pada bulan Desember dibandingkan dengan estimasi 53,2. Kombinasi faktor-faktor menahan pedagang dari posisi untuk penurunan lebih lanjut dan membantu pasangan GBP/JPY untuk menemukan support yang layak di depan 156,00. Namun, masih harus dilihat apakah pembeli mampu mendapatkan kembali kendali atau menahan diri dari menempatkan taruhan baru karena fokus beralih kembali ke perkembangan di seputar kisah virus corona.